Ayat-ayat yang dihapus dan dijadikan Lupa

Kita telah membahas, ayat 105 surat Al-Baqarah berkaitan dengan ayat 106 merujuk pada ayat-ayat yang dihapus dan dijadikan lupa. Keduanya sama-sama dibuka dengan kata 'ma'. Ayat 106 ini berbunyi, 'Apa yang Kami batalkan dari suatu ayat atau Kami jadikan itu terlupakan Kami datangkan dengan lebih baik dari itu atau semisal itu tidakkah kamu mengilmui bahwa Allah SWT atas segala sesuatu Paling Kuasa'.

Kata 'ayat' seperti yang telah kita bahas meliputi 2 hal yaitu bagian dari kitab yang tertera di ayat 39, 41 dan 99 surat Al-Baqarah dan tanda kekuasaan Allah SWT di ayat 61 dan 73 surat Al-Baqarah. Tanda kekuasaan Allah SWT bisa yang normal dan wajar bagi manusia bisa juga yang anomali seperti mukjizat. Pada ayat 61 dan 73 merujuk pada mukjizat.

Kata 'terlupakan' sebelumnya terdapat di ayat 44 surat Al-Baqarah dalam bentukan yang berbeda. Pada ayat ini, Allah SWT menegaskan bahwa Dia berhak menghapuskan suatu ayat dan bahkan menjadikan semua manusia yang pernah mendengarnya terlupa, Allah SWT akan mendatangkan dengan yang lebih baik dari itu atau semisalnya.

Kata 'datangkan' sebelumnya terdapat di ayat 85 surat Al-Baqarah merujuk pada tawanan yang datang antar Bani Israil. Sedangkan dalam bentukan yang sama terdapat di ayat 23 dan 38 surat Al-Baqarah yang berkaitan dengan ayat-ayat Allah SWT dan di ayat 25 dikaitkan dengan rejeki.

Kata 'lebih baik' sebelumnya terdapat di ayat 105, menjadi pengikat kedua ayat ini. Bedanya di ayat 105, Allah SWT menggunakan kata 'menurunkan' bukan 'mendatangkan'. Mengapa digunakan kata yang berbeda padahal merujuk pada hal yang sama yaitu ayat-ayat Allah SWT? Karena Allah SWT menyoroti hal yang berbeda. Penekanan dari kedua kata ini berbeda. Hal ini umum dalam Al-Quran dan menjadikan Al-Quran sebuah kitab yang tidak membosankan untuk dibaca.

Seperti kata 'datangkan' yang ada di ayat 23 surat Al-Baqarah, kata 'semisalnya' juga terdapat di ayat 23. Kedua kata ini mengaitkan ayat 23 dengan ayat 106 surat Al-Baqarah. Ketika Allah SWT menantang orang yang berada dalam keraguan akan Al-Quran pada ayat ini Allah SWT menegaskan hanya Dia yang bisa mendatangkan ayat semisal Al-Quran bahkan yang lebih baik dari itu.

Frasa 'Bahwa Allah SWT atas segala sesuatu Paling Kuasa' sebelumnya terdapat di ayat 20 surat Al-Baqarah berkaitan dengan permisalan orang-orang kafir dan sesat merujuk pada perilaku manusia. Sedangkan pada ayat ini dikaitkan dengan didatangkannya ayat lebih baik atau semisalnya dari yang Allah SWT hapuskan atau jadikan lupa. Tapi kita ingat bahwa ayat 106 ini berkaitan dengan ayat 105 yang menyatakan tidak cinta yang kafir dari ahli kitab dan musyrikin jika diturunkan yang lebih baik dari Rabb mereka. Jadi frasa ini masih berkaitan dengan perilaku manusia juga.

Comment